BEKASI DapurBerita.com – Pemerintah Kecamatan Tambelang bersama Muspika dan Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi melakukan normalisasi saluran irigasi tersier yang berada di wilayah Desa Muktiwari hingga Desa Sukamaju sepanjang kurang lebih 4,4 kilometer. Camat Tambelang, Cecep Supriyadi menyampaikan, upaya tersebut merupakan langkah yang diambil oleh kecamatan dalam menyikapi musim kemarau panjang yang berdampak pada mundurnya musim tanam para petani di Kecamatan Tambelang.
“Saluran air tersier ataupun sekunder terhalang karena memang ada tumpukan sampah rumah tangga dan pendangkalan dari lumpur-lumpur yang terbawa, dan hal ini memang menghambat air ke lahan pertanian.
Dan ini berdampak kepada kurang lebih 700-800 hektar yang berada di beberapa desa,” ungkapnya, Selasa (24/10/2023).
Normalisasi tersebut dibantu dengan alat berat berupa escavator dari Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi untuk memperlancar saluran air.
Cecep menuturkan, saluran irigasi ini bagi lahan pertanian sangat signifikan, apalagi sampai ada kendala penumpukan sampah rumah tangga. Karena memang banyaknya bangunan liar di sepanjang jalur irigasi, bangunan liar inilah yang secara otomatis memberikan pengaruh negatif kepada saluran airnya.
“Idealnya memang dari PJT sudah mengalirkan air, namun memang terhalang. Jadi bukan hanya masalah demografi atau geografi lahannya saja, memang banyak yang menghambat saluran air ini, baik sampah rumah tangga maupun pendangkalan,” jelasnya.
Cecep menegaskan, selama ini pihak kecamatan secara berkesinambungan memberikan arahan kepada para kepala desa di wilayahnya masing-masing untuk melarang adanya bangunan liar di sepanjang jalur irigasi.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait serta lapisan masyarakat pada umumnya untuk bersama-sama memelihara dan menjaga agar saluran irigasi tersebut tidak kembali terhalang sampah.
“Kami juga mengharapkan kepada rekan-rekan Gapoktan dan masyarakat setempat dapat menjaga saluran air dari oknum yang membuang sampah sembarangan serta bangunan liar yang dapat menghambat saluran air menuju areal persawahan,” imbaunya. (Hans)