BEKASI DapurBerita.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian dan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) terus berupaya menanggulangi kekeringan di wilayah pertanian. Penambahan debit air dan perbaikan tanggul terus digencarkan.
Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dodo Hadi Triwardoyo menyampaikan sampai saat ini penambahan debit air sudah dilakukan di titik Kali Cikarang, saluran sekunder Srengseng Hilir.
Hal ini sebagai upaya mengalirkan air ke lahan pertanian terdampak di wilayah Kecamatan Sukatani, Sukakarya, Tambelang, Sukawangi, Cabangbungin dan Muaragembong. “Untuk penambahan debit air di Kali Cikarang/SS Srengseng Hilir, setelah dilakukan pembuatan bendungan secara swadaya dengan dibantu oleh BBWS, PJT II, Dinas SDABMBK, Dinas Pertanian dan Dinas LH,” jelas Dodo, pada Selasa (26/09/2023).
Dodo menyebutkan, dari pantauan tim di lapangan, air sudah dapat mengalir hingga ke Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi. Selain itu dilakukan juga pembersihan sampah di saluran irigasi setempat. Bahkan mengenai penanggulangan tanggul yang rawan telah dilaksanakan di Kecamatan Pebayuran agar mampu menahan penambahan debit air.
“Untuk mengairi lahan pertanian yang terdampak kekeringan, pompanisasi juga sudah dilaksanakan di Kecamatan Sukakarya dengan mengambil air dari Sungai Ciherang,” tuturnya. Selain itu, kata dia, para petani di wilayah bendung CBL secara swadaya melakukan upaya menumpuk 4000 karung pasir untuk meningkatkan debit air.
“Ini untuk meningkatkan debit air di alur sungai Cikarang yang mengairi beberapa wilayah, kegiatannya sudah berlangsung 8 hari, ini diharapkan bisa menambah debit air menjadi 6-7 kubik,” jelasnya. Dodo menambahkan, untuk melindungi para petani dari gagal panen, pihaknya juga mengajak para petani ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Seperti yang dilakukan para petani di Desa Karangmulya, Kecamatan Bojongmangu. (Hans)