KOTA BEKASI DapurBerita.com – Guna menciptakan mahasiswa teknik menjadi wirausahawan, STT Bina Tunggal menggelar Seminar Technopreneurship di Kampus STT Bina Tunggal Bekasi, Senin (15/1/2024)
Seminar technopreneurship bagi mahasiswa antar program studi ini digelar dengan bertujuan mempersiapkann mahasiswa teknik menjadi technopreneurship dengan membangun jiwa kewirausahaan, kepemimpinan dan kemampuan manjerial yang profesional dan berintegritas.
Eni Wartuti, CEO Gandasari Trading & Corp, memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk tidak pernah menyerah dalam menjalani usaha. Eni mengatakan bahwa “Universitas Kehidupan” membentuk dirinya menjadi pengusaha dan pelaku UMKM yang merintis usaha kopi, yang telah berhasil menjangkau pasar ekspor ke Timur Tengah, Nigeria, Jepang, China, Turkey dan Malaysia.
Eni yang mantan TKI selama 14 tahun, mengungkapakan untuk menjadi Wirausaha harus memiliki kemampuan berkomunikasi, teknik negosiasi, pelayanan yang baik bagi customer dan mengetahui kebudayan suatu bangsa untuk menjangkau pasar ekspor.
“Sebagai Wirausaha, harus memiliki 3 B yatiu Brand, Branding dan Badan Usaha. Kekuatan inovasi dalam wirausaha dan memperkuat daya saing usaha,” ujar Eni.
Menurutnya, sebagai mantan TKI, untuk dapat membangun UMKM, awalnya Eni Gandasari terpilih dalam program KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) dari Kantor Bea cukai Bekasi.
Di tempat yang sama, Chandra Dheni Gustiawan sebagai Business Development Manager PT. Solusi Perdana Pengantaran, menyampaikan dalam industri digital ( Teknologi Informastika) hustler, hipster, maupun hacker. ketiganya memainkan peran yang sangat penting.
“Seperti startup, adalah bentuk technopreneur. Startup membantu mengelola bisnis dan UMKM, hingga rekreasi dan hiburan yang kini sudah dikemas dalam bentuk industri digital,” ujar Chandra Dheni Gustiawan.
Lebih lanjur Dheni menyebutkan, bahwa Hacker adalah orang yang berperan dalam membangun teknologi perusahaan dan mempunyai kemampuan teknologi atau pemrograman.
“Seorang hacker memiliki peran untuk membangun platform bisnis yang kuat. Biasanya, peran hacker sering juga disebut sebagai CTO (Chief Technology Officer),” imbuh Dheni.
Mahasiswa dan Peserta Seminar Technopreneurship
Selanjutnya menurut Dheni, terdapat peran seorang hipster. Hipster memiliki peran untuk memastikan produk yang sampai ke palanggan dapat memberikan pengalaman terbaik, memastikan praktik pemasaran, branding¸ dan tampilan produk dapat memberikan kepuasan terbaik bagi pengguna. Hipster lebih fokus dalam melahirkan inovasi baru dari setiap produk yang dimiliki. Hipster adalah orang yang berinovasi dengan produk Hustler adalah orang yang memiliki kemampuan keuangan,
PT. Solusi Perdana Pengantaran.
Perusahaan Teknologi Internasional yang menawarkan layanan transportasi daring, dan menawarkan layanan tambahan seperti pesan-antar makanan dan barang, kargo dan lain-lain, dikenal dengan MAXIM Transportasi Online berbasis Bisnis Agregat Transportasi.MAXIM telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2018. Memasuki pasar di Indesia di Pinggiran daerah dan Kota sekarang sudah masuk pelayanan Transportasi online dan Marketplace ke Kota Besar dan Ibu Kota.
Di Akhir acara seminar, Benny Tunggul selaku Pengasuh mata kuliah Technopreneurship, juga menyampaikan, bahwa seminar technopreneurship bagi mahasiswa mendorong terciptanya tehnopreneurship dari bangku kuliah dengan menggabungkan teknologi dan kewirausahaan dengan Inovasi. “Mahasiswa, sebelumnya diwajibkan membuat Bisnis Plan sehingga mahasiswa memiliki bidang usaha yang akan dikembangkan selanjutnya digabungkan dalam komunitas UMKM,” tutup Benny. (Msk/ben)