KOTA BEKASI DapurBerita.com – Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat nomor urut satu daerah pemilihan (Dapil) Kota Bekasi dan Kota Depok, Sigit Raditya bertekad memperjuangkan rakyat kecil agar lebih sejahtera dan bahagia. Untuk itu, dia mengusung program yang berpihak kepada masyakarat lemah dengan prioritas pada pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, keamanan lingkungan dan pembangunan infrastruktur penunjang bagi masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tidak berkembang secara adil. Hampir setengah perekonomian terakumulasi ke segelintir orang. Karena pemerintah justru banyak memfasilitasi para pengusaha besar yang memonopoli perekonomian nasional. Di perkotaan seperti Bekasi dan Depok, jurang kesenjangan pun kian menganga dan rakyat kecil terus terhimpit,” katanya, Rabu (3/1/2024).
Caleg kelahiran Tegal 16 Mei 1979 yang saat ini menjabat Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat periode 2020-2025 mengatakan, belakangan ini Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi di Kota Bekasi dan Kota Depok. Usaha kecil dan pekerja informal terus mengalami kesulitan, sehingga daya beli masyarakat menurun drastis.
Dia menambahkan, kredit perbankan banyak teralihkan untuk membeli surat utang negara, karena lebih menguntungkan bank daripada disalurkan ke UMKM. Salah satu contoh menyakitkan adalah pemerintah memberikan subsidi puluhan juta rupiah ke setiap pembeli mobil listrik.
Sekilas, pemerintah tampak melakukan pembangunan besar-besaran. Tapi itu tak bisa dinikmati rakyat kecil. Padahal dalam setiap rupiah anggaran infrastruktur itu ada hak anak-anak mendapatkan gizi yang cukup, mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tempat tinggal yang layak. Termasuk di dalamnya pedagang kaki lima yang harus dibantu agar berdaya.
“Karena itu kita harus kembalikan tugas negara untuk mendistribusikan keadilan sosial. Partai Demokrat berkomitmen untuk tetap memperjuangkan perubahan. Terutama demi memantau agar pemerintah tak melakukan pemborosan, sehingga memiliki anggaran yang cukup untuk membantu rakyat kecil,” lanjutnya.
Sigit juga berjanji akan berjuang mengawal pemerintah agar tak melakukan pemborosan, sehingga memiliki anggaran yang cukup untuk membantu rakyat kecil. Termasuk mengawasi agar anggaran itu tidak dikorupsi. Menurutnya, Pemerintah harus membantu rakyat agar mudah mendapatkan modal berwirausaha. Dan bila ada yang terlilit kredit, harus diberi keringanan.
“Anggaran infrasruktur harus dialihkan ke sektor publik yang bisa dirasakan manfaatnya oleh semua orang, seperti transportasi umum, jalan umum, sekolah, taman dan fasilitas lainnya. Untuk itu, saya akan mengaktifkan Rumah Aspirasi dan menjadikan nomor 0851-7507-2024 sebagai hotline pengaduan warga Bekasi dan Depok,” tandasnya.
Sigit Raditya merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia memiliki istri yang bernama Farah Astuti Zein serta dikaruniai dua anak.
Riwayat pendidikannya, Sigit merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang pada 1997. Selesai SMA, Sigit lalu melanjutkan jenjang pendidikannya ke ROTC Norwich University, Amerika Serikat.
Lima tahun kemudian, Sigit mengikuti Sekolah Infanteri di Singleton, Australia. Pada 2009, Sigit kembali melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister. Hingga akhirnya lulus sebagai Master of International Studies dari University of Wollongong, Australia.
Sigit Raditya bergabung ke dunia militer setelah lulus dari Norwich University Corps of Cadet.Lantaran memiliki riwayat pendidikan yang bagus, Sigit pernah ditugasi di Sekretariat Militer Presiden tahun 2012 – 2014.
Ia lalu mendapat amanah untuk menjadi Wadanyonif 202/Tajimalela Kodam Jaya yang berkedudukan di Kota Bekasi. Tahun 2015 hingga 2016, Sigit mengikuti Pendidikan di Command and General Staff College (CGSC), Fort Leavenworth, Kansas, United States. Sigit mengakhiri masa dinasnya dengan Pangkat Letnan Kolonel dan jabatan Komandan Batalyon Infanteri 312 Kala Hitam Brigif 15/Kujang II Kodam III/Siliwangi. (Gar/Msk)