KABUPATEN BEKASI DapurBerita.com – Kapabilitas dan Kompetensi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bekasi terus ditingkatkan agar dapat menyajikan produk-produk yang sesuai permintaan pasar. Bagaimanapun, perkembangan digitalisasi saat ini menuntut pelaku usaha agar dapat bertransformasi menggunakan media sosial sebagai suatu strategi dalam pemasaran produk yang dimilikinya.
“Yang paling mudah adalah para pelaku UMKM ini dapat menggunakan handphone dengan media digital yang dimilikinya untuk kepentingan bisnis. Jadi mereka sudah mengerti bagaimana memilih konten juga menguploadnya, dilatih oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya,” jelas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Kabupaten Bekasi, Ida Farida usai kegiatan pelatihan pembuatan video profil usaha, Selasa (20/06/2023).
Ida juga menyebutkan, UMKM yang terdapat di Kabupaten Bekasi saat ini cukup banyak. Pihaknya telah memberikan coach atau pendamping di setiap forum UMKM yang berada di kecamatan untuk mendukung pelaku UMKM mencapai target naik kelas yang diharapkan.
“Nanti kita juga akan melihat seberapa banyak UMKM yang sudah naik kelas, wirausaha baru ada berapa banyak. Karena ini harus di buat kluster, tidak bisa kita disamaratakan. Dengan kluster ini akan memudahkan dalam mengintervensi dan menentukan kebijakan-kebijakan yang akan kita ambil,” ungkapnya.
Novita lubis, selaku Narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, para pelaku UMKM harus paham mengenai value atau pembeda yang dimiliki oleh produk yang dimilikinya dibandingkan dengan produk pesaing.
“Jadi ketika orang melihat dengan waktu yang singkat, video yang singkat sudah tahu produknya apa, kemana mereka menghubungi kalau ingin memesan sehingga tidak perlu bertanya-tanya lagi,” jelasnya. Novita menambahkan melalui pembuatan profil usaha ini diharapkan dapat membuka pasar yang lebih luas dan meningkatkan profit dari penjualan produk pelaku UMKM itu sendiri.
“Harapannya omset mereka bisa naik dengan support yang telah diberikan, kemudian mereka bisa merekrut 2-3 karyawan, katakanlah di sini ada 50 pelaku UMKM, masing-masing memiliki 3 karyawan. Tinggal dijumlahkan. Berarti kan unemployement bisa berkurang sekian orang, selain mensejahterakan pelaku UMKM nya sendiri juga membntu ekonomi sekitar,” lanjutnya. (Hans)