BEKASI DapurBerita.com – Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi terus melakukan sejumlah upaya menanggulangi 3.704 hektar sawah yang mengalami kekeringan. Di antaranya langkah yang ditempuh Dinas Pertanian yaitu berkirim surat kepada Perum Jasa Tirta untuk penambahan debit air.
Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi kepada pihak Perum Jasa Trita II untuk mengoptimalkan ketersediaan air irigasi. Selain dari upaya normalisasi dan pompanisasi yang terus dilakukan serta dimonitoring saat ini.
“Ya kita juga terus melakukan update data, identifikasi dan mitigasi kekeringan di lahan pertanian di Kabupaten Bekasi. Kita juga melakukan penyelamatan pertanaman padi atau standing crop dengan mengerahkan pompa air yang tersedia,” jelas Dodo di kantornya Kompleks Pemkab Cikarang Pusat pada Jum’at (08/09/2023). Percepatan tanam yang merupakan aspek penting saat ini, menurutnya, dijalankan dengan memberikan penyuluhan pola tanam sehingga petani lebih bisa menyesuaikan kondisi iklim di wilayahnya.
Kondisi kekeringan yang terjadi di beberapa kecamatan, sambungnya, sudah terlihat berkurang dengan upaya masif yang dilakukan. “Selain bertambah juga ada beberapa yang berkurang luas kekeringannya, seperti Tambun Utara, Babelan, Pebayuran dan Setu. Hal ini karena adanya pompanisasi dan normalisasi serta pembersihan sampah di saluran irigasi,” tuturnya.
Dinas Pertanian terus berkoordinasi bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, untuk upaya tersebut. Selain itu tim lapangan seperti penyuluh pertanian, petugas (pengendali organisme pengganggu tanaman) POPT, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta para petani terus bekerjasama ikut menanggulangi dampak kekeringan.
“Kita terus menggerakkan tim di lapangan untuk pembersihan sampah dan eceng gondok di saluran sekunder. Kemudian Gilir Giring Distribusi Air juga dilakukan,” ucapnya. Dia menambahkan ke depan akan ada rencana penanganan pasca kekeringan dengan bantuan benih padi kepada petani yang terdampak. “Karena itu ke depan perlu adanya Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) agar para petani ini bisa diasuransikan jika mengalami kegagalan panen,” pungkasnya. (Hans)