BEKASI DapurBerita.com – Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang sekaligus duduk dalam jajaran komisi ll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi H Himawan Abror memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi (Pemkab) dalam memaksimalkan solusi penanggulangan sampah yang selama ini menjadi tantangan bagi Pemkab Bekasi untuk mengatasinya.
Menurut M. Himawan Abror mengatakan, bahwa para anggota DPRD Kabupaten Bekasi khususnya yang duduk dalam jajaran komisi II DPRD sangat mengapresiasi atas langkah-langkah Pemkab Bekasi dalam mengentaskan permasalahan sampah yang menjadi PR besar bagi Pemkab.
“Iya, kami Komisi II sangat mendukung penuh atas kinerja konkrit yang telah dilakukan Pemkab Bekasi dalam usahanya terhadap penanggulangan sampah,” ujarnya.
Dikatakan Himawan Abror, hal tersebut dibuktikannya diberbagai wilayah Kab Bekasi sudah adanya dibeberapa titik bank sampah untuk di daur ulang menjadi pupuk.
“Terlebih, ungkap Himawan Abror, beberapa waktu lalu Pemkab Bekasi sudah melaksanakan studi banding untuk meniru pengolahan sampah organik untuk diterapkan di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi.
“Kami berharap dengan berbagai cara yang dilakukan Pemkab Bekasi kiranya dapat menjadi solusi dalam penanganan masalah sampah,” harap Anggota DPRD yang akrab disapa Bang Thole ini.
“Dari berbagai cara yang kami pelajari selama ini, mungkin ini yang paling mudah. Tidak perlu ada alat tambahan dan campuran apapun, hanya menyediakan bak, jadi tidak usah dibolak-balik tinggalkan saja dua bulan udah beres jadi kompos sendiri. Saya kira ini yang sangat mudah untuk kita tiru,” katanya.
Seperti yang pernah diutarakan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan yang menuturkan dan menyampaikan, Pemkab Bekasi akan segera mencoba mengimplementasikan teknik dan cara pengelolaan sampah organik dengan mengambil beberapa sampel yang akan dijadikan pilot project untuk pengelolaan sampah organik di Kabupaten Bekasi.
Yang ketiga, sambungnya, adalah pasar-pasar yang ada di Kabupaten Bekasi. Seperti diketahui karena pasar merupakan salah satu penghasil komposisi sampah organiknya sangat tinggi dan penerapan pengelolaan sampah organik tentunya dapat mengurangi pengangkutan sampah terbesar ke TPA.
“Jadi kebetulan ada beberapa pasar ini sedang direnovasi dan dibangun ulang, kita wajibkan dalam desain yang baru itu ada instalasi pengolahan sampah organiknya sehingga tidak diangkut ke luar. Nanti diolah dan ternyata melalui treatment ini sampah organik tidak berbau cukup hanya dengan bioteknologi yang ada di sekitar kita,” kata dia.
“Ada sekitar 200 lebih bank sampah di Kabupaten Bekasi, tetapi mayoritas intens mengolah sampah non organik yang proporsinya kecil (plastik dan kertas). Nah kita ingin dorong agar semua bank sampah juga menangani sampah organik,” imbuhnya. (HS/ADV).