BEKASI DapurBerita.com – Masuknya musim penghujan yang membuat tanah-tanah pesawahan mulai basah, merupakan pertanda bahwa musim tanam padi telah tiba. Namun sebelum para petani mulai menanam, Camat Cibitung bersama Kepala Desa Kertamukti, penyuluh pertanian, petani gropyokan hama tikus bersama-sama. Gropyokan merupakan salah satu teknik pengendalian hama tikus di areal persawahan dengan memburunya secara langsung, melalui pembongkaran lubang-lubang aktif yang dicurigai sebagai sarang tikus.
Camat Cibitung, Encun Sunarto mengatakan, gropyokan hama tikus merupakan salah satu usaha yang dilakukan sebagai langkah pengendalian terhadap hama tikus. Sebab, hama tikus dapat menyerang tanaman padi dan menyebabkan kerugian akibat rusaknya tanaman padi hingga ancaman gagal panen.
“Hari ini bersama para petani kita melakukan gropyokan hama tikus sebagai usaha kita menjaga kedaulatan pangan lewat sinergi antara pemerintah dengan para petani di Kecamatan Cibitung. Hama tikus ini adalah salah satu ancaman serius yang dapat mengganggu tanaman padi yang akan ditanam oleh petani dan bisa menyebabkan kerugian bagi para petani kita,” jelas Encun Sunarto, usai melakukan gropyokan hama tikus di Kp. Pisangan Batu, Desa Kertamukti pada Jumat (26/01/24).
Encun Sunarto menjelaskan, upaya pengendalian hama tikus melalui penekanan jumlah populasi yang ada di areal pesawahan ini memang harus dilakukan mulai saat masa pra tanam. Melalui teknik gropyokan ini hasil yang didapat juga sudah cukup maksimal, yaitu dengan memburunya secara langsung melalui pembongkaran lubang-lubang aktif yang menjadi sarang tikus.
“Tujuannya adalah mempertahankan sisa lahan pertanian seluas 800 ha dari luas wilayah yang mencapai 3.840 ha. Kita ingin musim tanam tahun ini para petani di Kecamatan Cibitung meraih hasil yang maksimal, Alhamdulillah hasil kegiatan ini juga cukup banyak hama tikus yang kita dapatkan,” jelasnya.
Kepala Desa Kertamukti, Chrisna menambahkan, dampak serangan hama tikus terhadap tanaman padi sangat besar. Karena tikus memiliki mobilitas yang tinggi dan masa berkembang biak yang cukup cepat. Sehingga hal tersebut menjadi keresahan bagi para petani memulai penanaman padi.
“Sudah kita lakukan, artinya keresahan para petani sudah kita bantu atasi tinggal nanti para petani tetap harus mengawasi dan tetap terus mengendalikan apabila masih ada hama tikus,” tutup Chrisna. (HS)